Skip to main content

STUDI KASUS METODE ANALISIS DISKRIMINAN 2 GRUP

TUGAS MATA KULIAH METODE ANALISIS PERENCANAAN
 STUDI KASUS METODE ANALISIS DISKRIMINAN 2 GRUP






OLEH :
SYARIFAH ATHIYATUL KHAIRAH
 (D1091141007)
FILASIAS TIAR MARTIN
 (D1091141012)




FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2016



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, maka tuntunan perkembangan ilmu pengetahuan juga akan semakin meningkat. Tuntutan tersebut juga membuat meningkatnya kebutuhan akan sumber daya manusia yang bermutu. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang bermutu, tentu perlu adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkualitas dan mendukung untuk mengembangkan kemampuan dari setiap individu serta perlunya peningkatan dalam bidang-bidang tertentu seperti bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Seiring berkembang ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia, ditemukan pula berbagai metode untuk menganalisa faktor pendukung yang menjadi penyebab berubahnya suatu kondisi maupun pilihan. Salah satu metode yang ditemuakan untuk membantu menganalisis keterkaitan antara faktor kuantitatif yang mempengaruhi faktor kualitatif,yaitu metode analisis diskriminan.
Analisis diskriminan adalah teknik multivariate yang termasuk dependence method, yakni adanya variabel dependen dan variabel independen. Dengan demikian ada variabel yang hasilnya tergantung dari data variabel independen. Metode analisis ini dapat diterapkan pada berbagai aspek penelitian yang membutuhkan penjelasan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Selain menegetahui hubungan antara variabel independen terhadap dependen, dengan metode ini juga didapatkan hasil penjelasan mengenai variabel independen yang paling mempengaruhi faktor dependen. Beragam kasus mengenai keterkaitan antar variabel independen dan dependen dapat diselaisakan dengan akurat dan mudah, yaitu dengan menggunakan aplikasi SPSS. Salah satu contoh kasus yang dapat diselesaikan dengan metode diskriminan adalah dalam  melihat keterkaitan antara faktor-faktor yang mempengaruhi dosen pada Universitas Jaya dalam memilih jalur penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN METODE

Analisis Diskriminan adalah salah satu teknik analisa statistika dependensi yang memiliki kegunaan untuk mengklasifikasikan objek beberapa kelompok. Pengelompokkan dengan analisis diskriminan ini terjadi karena ada pengaruh satu atau lebih variabel lain yang merupakan variabel independen. Metode analisis diskriminan juga menerapkan teknik multivariate yang termasuk dependence method, yakni adanya variabel dependen dan variabel independen. Dengan demikian ada variabel yang hasilnya tergantung dari data variabel independen. Penerapan analisis diskiriminan bertujuan untuk memodelkan hubungan antara satu variabel respon yang bersifat kategori (nonmetrik, nominal atau ordinal, bersifat kualitatif) dengan satu atau lebih variabel prediktor yang bersifat kuantitatif.
Dalam analisis diskriminan variabel dependen hanya satu, sedangkan variabel independen banyak (multiple). Misalnya varibel dependen adalah pilihan merek mobil : Kijang, Kuda dan Panther. Variabel independennya adalah rating setiap merek pada sejumlah atribut yang memakai skala 1 sampai 7. Analisis diskriminan merupakan tehnik yang akurat untuk memprediksiseseorang termasuk dalam  kategori apa, dengan catatan data-data yang dilibatkan terjamin akurasinya. Adapun tujuan dari metode ini adalah :
-           Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang jelas antar grup pada variabel dependen.
-          Jika ada perbedaan, kita ingin mengetahui variabel independen mana pada
fungsi diskriminan yang membuat perbedaan tersebut.
-          Membuat fungsi atau model diskriminan
-          Melakukan klasifikasi terhadap objek.



BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Studi Kasus
Pada Universitas Jaya, sebuah perguruan tinggi swasta seluruh dosen diwajibkan untuk melakukan penelitian (riset) ilmiah minimal satu kali dalam setahun. Untuk membantu dosen-dosen melakukan riset, Universitas Jaya menyediakan dana yang dapat diperoleh setelah proposal penelitian para dosen dianggap layak oleh lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) pada perguruan tinggi tersebut. Para dosen yang merasa mampu juga dapat melakukan penelitian tanpa harus melalui lembaga litbang. Ternyata sekalipun Universitas Jaya menyediakan dana penelitian, lebih banyak dosen yang melakukan penelitian dengan biaya sendiri. Untuk mengetahui penyebab kenyataan ini dilakukan penelitian terhadap 30 dosen yang melakukan penelitian, 14 di antaranya lewat litbang, 16 menggunakan biaya sendiri.
Empat variabel yang dijadikan sebagai variabel independen adalah:
1.      Gaji dosen.
Gaji dosen dijadikan variabel independen karena pada dasarnya penelitian yang akan dilakukan tentunya memerlukan dana. Oleh karena itu besar kecilnya gaji dosen mempengaruhi pilihan dosen untuk memilih jalur penelitian pada Universitas Jaya. Semakin besar gaji dosen maka semakin besar kemungkinan dosen akan memilih menggunakan dana pribadi untuk melakukan penelitian, sedangkan semakin kecil gaji dosen maka kemungkinan dosen akan lebih memilih menggunakan jalur Litbang dalam melakukan penelitian. Pada kasus ini satuan yang digunakan adalah dalam juta rupiah.
2.      Sikap dosen terhadap Litbang.
Sikap dosen terhadap Litbang menjadi variabel independen dikarenakan sikap dosen dalam memandang Litbang tentunya akan berpengaruh terhadap jalur yang dipilih dosen dalm melakukan penelitian. Sikap dosen terhadap litbang termasuk sikap dosen dalam memandang kinerja Litbang, fasiltas yang akan Litbang sediakan, tahapan jalur yang dibuat oleh Litbang, dsb. Untuk variabel ini dinilai dengan poin 1 – 5.
3.      Kemampuan dosen melakukan riset.
Kemampuan dosen dalam melakukan riset termasuk dalam variabel independen dikarenakan variabel ini tentunya berkaitan dengan pilihan dosen dalam menentukan jalur penelitian.Kemampuan dosen ini juga bersifat realtif, termasuk dalam kemampuan dosen dalam meminimalisir biaya dalam penelitian. Untuk variabel ini dinilai dengan poin 1 - 5.
4.      Daya tarik topik yang diteliti.
Daya tarik dalam hal ini adalah daya tarik topik penelitian yang telah dipersiapkan oleh dosen, kondisi ini berpengaruh karena dalam hal daya tarik termasuk dalam kategori yang subjektif, misalnya seoarang dosen mengakat sebuah topik penelitian yang bisa saja menurut litbang kurang menarik, namun menurut dosen tersebut topik tersebut menarik untuk diteliti dan hasil penelitian tersebut dapat berguna tentunya. Untuk variabel ini dinilai dengan poin 1 - 5.


Hipotesis :
H0 : Rata-rata semua variabel dalam semua grup adalah sama.
H1 : Rata-rata semua variabel dalam semua grup adalah berbeda.









3.2 Penyelesaian Kasus Dengan Menggunakan SPSS


TAHAP 1
1.      Input data pada SPSS pada “Data View” dengan urutan pertama masukkan pada kolom nama, pada baris 1 Nama (untuk nama respnden), pada baris 2 masukkan variabel independen, yaitu Jalur (untuk jalur yang dipilih responden), pada baris 3 – 6 masukkan variabel yang dependen yaitu gaji, sikap, kemampuan dan daya tarik. Kemudian untuk kolom type, untuk baris nama type string, sedangkan yang lainnya type numeric. Dan untuk tahapan selanjutnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
2.      Setelah input pada “Data View” selanjutnya intput dilakukan pada variabel view. Input keseluruhan data reponden pada variabel masing-masing agar tidak terjadi missing data. Berikut adalah gambar untuk tahapan input data pada variabel view.
3.      Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis, setelah memastikan semua data reponden sudah diinput pilih “Analyze” pada menu bar, kemudian pilih “Classify” dan selanjutnya pilih “Discriminant”. Berikut adalah gambar pada tahapan ini.
Description: 1.png
4.      Setelah memilih “Discriminant” akan muncul kotak dialog “Discriminant Analysis”. Pada “Groupig Variable” pilih variabel Independen dan pada “Independents” masukkan variabel independen, yaitu gaji, sikap, kemampuan dan daya tarik. Pada bagian bawah setelah kotak “Independents” pilih “Enter Independents Together”.
Description: 3.png
5.      Selanjutnya pada bagian bawah kotak “Grouping Variable” terdapat pilihah “Define Range” kemudian akan muncul kotak dialog, pada bagian minimum isi dengan angka 0 (Nol) dan pada bagian maximum isi dengan angka 1 (Satu). Kemudian klik “Continue”. Isian pada kotak minimum dan maximum disesuaikan dengan analisis diskriminan yang akan dilakukan, pada kasus ini diskriminan 2 grup maka nilai maksimal 1, jika diskriminan 3 grup maka maksimal 2, dst. Berikut adalah gambar pada tahapan ini.
Description: 4.png
6.      Selanjutnya pada bagian kanan kotak dialog “Discriminant Analysis” terdapat beberapa pilihan yaitu “Statistics”, “Method”, “Classify”, “Save” dan “Bootstrap”. Pilih “Statistics” kemudian akan muncul kotak dialog “Discriminant Analysis: Statistics”, pada bagian “Descriptives” centang bagian “Means” dan untuk bagian lainnya tidak perlu dicentang, selanjutnya pilih “Continue”. Berikut adalah gambar pada tahapan ini.
Description: 5.png
7.      Selanjutnya kembali pada kotak dialog “Discriminant Analysis”, pilih “Ok”. Maka akan muncul output spss seperti gambar dibawah ini.
Description: 6.png

Menganalisis Outpus SPSS TAHAP I:
Angka Wilk’s Lambda berkisar 0 sampai 1, jika mendekati 0 maka data tiap grup cenderung berbeda, sedangkan jika angka mendekati 1 maka data tiap grup cenderuung sama. Terlihat pada output yang tertera pada tabel dibawah ini. Variabel independent dengan nilai wilk’s Lamda tertinggia adalah gaji, sedangkan yang terendah adalah kemampuan. Dari keempat variabel tersebut dapat diketahui bahwasannya variabel gaji cenderung tidak berbeda jika dibandingkan dengan variabel lainnya.
Dengan F test, jika Sig. > 0,05 berarti tidak ada perbedaan antar-grup dan jika Sig.< 0,05 berarti ada perbedaan antar-grup. Terlihat dari data pada tabel bahwasannya nilai Sig. Secara keseluraha kurang dari 0,05 yang artinya ada perbedann antar grup, oleh karena itu tidak ada variabel yang perlu dikeluarkan.
Tests of Equality of Group Means

Wilks' Lambda
F
df1
df2
Sig.
Gaji
.715
11.161
1
28
.002
Sikap
.465
32.176
1
28
.000
Kemampuan
.420
38.687
1
28
.000
daya_tarik
.459
33.002
1
28
.000

Hipotesis:
H0: group covariance adalah relatif sama
H1: group covariance adalah berbeda secara nyata
Jika Sig.> 0,05 berarti H0 diterima
Jika Sig.<0,05 berarti H0 ditolak

Pada tabel dibawah berikut
Terlihat nilai Sig. Adalah 0.49 (> 0,05) artinya H0 diterima, yaitu group covariance adalah relatif sama. Hasil tersebut sesuai dengan asumsi metode analisis diskriminan, yaitu:
-          Varians variabel bebas untuk tiap grup seharusnya sama.
-          Varians di antara variabel-variabel bebas seharusnya juga sama.
Proses dapat dilanjutkan

Test Results
Box's M
6.160
F
Approx.
.906
df1
6
df2
5383.423
Sig.
.490
Tests null hypothesis of equal population covariance matrices.


Tabel Log Determinants juga berfungsi untuk melihat sama tidaknya group covariance seperti pada tabel sebelumya ( Tabel Box’s M). Terlihat angka Log Determinant untuk kategori 0 (Jalur Litbang) adalah -1.533 dan 1 (Jalur Pribadi) adalah -2.157 tidak berbeda cukup signifikan yaitu 0.624, sehingga group covariance matrices akan relatif sama.
Proses dapat dilanjutkan.
Log Determinants
Jalur
Rank
Log Determinant
.00
3
-1.533
1.00
3
-2.157
Pooled within-groups
3
-1.647
The ranks and natural logarithms of determinants printed are those of the group covariance matrices.


TAHAP 2
1.      Setelah melakukan pengujian pada tahap 1, dialanjutkan proses analisis dengan melakukan tahapan yang sama pada tahap 1. Pada kotak dialog “Discriminant Analysis” bagain dibawah kotak independets, jika pada tahap sebelumnya pilihannya adalah “Enter independents together” maka pada tahap kedua yang dipilih adalah “Use Stepwise method” agar output analis berupa tahapan-tahapan.
2.      Selanjutnya pada pilihan statistic, bagian yang dicentang bertambah yaitu pada “Fuction Coefficients” centang kedua pilihan menu, yaitu “Fisher’s” dan “Unstandarized”, sedangkan centang pada “Means” tetap dibiarkan. “Unstandarized” dicentang karena pada tahap sebelumnya kita telah menguji variabel independen yang dapat dilanjutkan analisisnya atau tidak. Klik “Continue” Berikut adalah gambar pada tahap ini.
Description: 7.png
3.      Selanjutnya pilih “Method”, kemudian akan muncul kotak dialog “Disciminant Analysis: Stepwise Method”, pada pilihan “Method” centng pada bagian “Mahalonobise distance” dan pada pilihan “Criteria” pilih “Use Probability of F” kemudian biarkan angka default yang telah tersedia dari SPSS. Pada pilihan “Display” centang bagian “Summary of steps”. Klik “Continue”. Berikut adalah gambar pada tahap ini.
Description: 7.png
4.       

Tabel group statistics pada dasarnya berisi data statistik (deskriptif) yamg utama, yakn rata-rata dan standar deviasi, dari kedua jalur pilihan dosen. Pada bagian dosen yang memilih jalur 0 (penelitian litbang) mempunyai rata-rata gaji Rp. 3.885.700 sedangkan dosen yang memilih jalur 1 (penelitian pribadi) mememiliki rata-rata gaji Rp. 4.981.300. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat 14 reponden termasuk dalam golongan dosen yang memilih jalur 0 (penelitan Litbang) dan 16 responden termasuk dalam golongandosen yang memilih jalur 1 (penelitian Pribadi). Total data juga menunjukkan 30, yang artinya tidak ada data yang missing (hilang).
Group Statistics
Jalur
Mean
Std. Deviation
Valid N (listwise)
Unweighted
Weighted
.00
Gaji
3.8857
.68259
14
14.000
sikap
5.7857
.69929
14
14.000
kemampuan
6.0714
.82874
14
14.000
daya_tarik
5.9286
.82874
14
14.000
1.00
Gaji
4.9813
1.04640
16
16.000
sikap
4.0625
.92871
16
16.000
kemampuan
4.2500
.77460
16
16.000
daya_tarik
4.5000
.51640
16
16.000
Total
Gaji
4.4700
1.04127
30
30.000
sikap
4.8667
1.19578
30
30.000
kemampuan
5.1000
1.21343
30
30.000
daya_tarik
5.1667
.98553
30
30.000
Tabel Variables Entered/Removed menunjukkan variabel mana saja dari 4 variabel input yang bisa dimasukkan (entered). Dikarenakan menggunakan metode stepwise (bertahap), maka akan dimulai dengan variabel yang mempunyai angka F hitung (statistic) terbesar. Pada tabel diabawah terlihat yng termasuk dalam variabel yang dapat diamsuukan hanya 3, yaitu kemampuan, daya tarik dan sikap, sedangkan variabel gaji tidak termasuk dalam variabel yang dapat mempengaruhi variabel depenenden yaitu jalur yang dipilih dosen dalam melakukan penelitian di Universitas Jaya.

Variables Entered/Removeda,b,c,d
Step
Entered
Min. D Squared
Statistic
Between Groups
Exact F
Statistic
df1
df2
Sig.
1
kemampuan
5.181
.00 and 1.00
38.687
1
28.000
1.015E-6
2
daya_tarik
8.972
.00 and 1.00
32.299
2
27.000
6.885E-8
3
Sikap
11.219
.00 and 1.00
25.928
3
26.000
5.611E-8

Tabel Variables in the Analysis menunjukkan variabel yang diterima secara bertahap-tahap. Dalam tahap ini, variabel yang paling utama yaitu memiliki Min. D Squared  terkecil. Pada tabel dibawah terlihat variabel yang diterima terlebih dahulu adalah kemapuan dosen dalam melakukan penelitian, kemudian daya tarik topik penelitian dan yang terakhir dipengaruhi sikap dosen pada badan litbang Universitas Jaya.
Variables in the Analysis
Step
Tolerance
Sig. of F to Remove
Min. D Squared
Between Groups
1
kemampuan
1.000
.000


2
kemampuan
.995
.001
4.420
.00 and 1.00
daya_tarik
.995
.002
5.181
.00 and 1.00
3
kemampuan
.952
.014
8.072
.00 and 1.00
daya_tarik
.990
.011
7.832
.00 and 1.00
Sikap
.950
.042
8.972
.00 and 1.00

Tabel Variables Not in the Analysis menunjukkan variabel yang ditolak secara bertahap-tahap. Dalam tahap ini , variabel yang ditolak terlebih dahulu dapat dilihat dari Min. D Squared yang lebih tinggi. Pada tabel dibawah telihat nilai Min. D Squared terbesar dimiliki oleh variabel gaji, yang artinya gaji adalah variabel yang paling tepat untuk ditolak, kemudian disusul variabel sikap, daya tarik, dan terakhir kemampuan.
Variables Not in the Analysis
Step
Tolerance
Min. Tolerance
Sig. of F to Enter
Min. D Squared
Between Groups
0
Gaji
1.000
1.000
.002
1.495
.00 and 1.00
Sikap
1.000
1.000
.000
4.309
.00 and 1.00
kemampuan
1.000
1.000
.000
5.181
.00 and 1.00
daya_tarik
1.000
1.000
.000
4.420
.00 and 1.00
1
Gaji
.968
.968
.162
5.865
.00 and 1.00
Sikap
.955
.955
.009
7.832
.00 and 1.00
daya_tarik
.995
.995
.002
8.972
.00 and 1.00
2
Gaji
.890
.890
.686
9.054
.00 and 1.00
Sikap
.950
.950
.042
11.219
.00 and 1.00
3
Gaji
.873
.873
.918
11.225
.00 and 1.00

Tabel Wilks’ Lambda menunjukan apabila nilai mendekati 1 berarti variabelnya relatif sama apabila mendekati 0 berarti variabelnya memiliki perbedaan. Pada tabel Wilk’s lambda dibawah terlihat nilai lambda dari ketiga variabel berkisar antar 0,25 – 0,42 yang artinya ketiga varibel cenderung memiliki perbedaan. Variabel yang  cenderung memiliki perbedaan paling besar adalah variabel sikap, kemudian daya tarik dan selanjutnya adalah kemampuan.
Wilks' Lambda
Step
Number of Variables
Lambda
df1
df2
df3
Exact F
Statistic
df1
df2
Sig.
1
1
.420
1
1
28
38.687
1
28.000
.000
2
2
.295
2
1
28
32.299
2
27.000
.000
3
3
.251
3
1
28
25.928
3
26.000
.000

Tabel Eigenvalues menunjukkan apabila Canonical Correlation mendekati 1 maka memiliki hubungan yang erat akan tetapi mendekati 0 maka tidak memiliki hubungan. Pada tabel dibawah terlihat nilai canocial correlation pada kasus ini adalah 0,866 yang mendekati 1, artinya antara variabel dependen dan variabel independen memiliki hubungan erat.
Eigenvalues

Function
Eigenvalue
% of Variance
Cumulative %
Canonical Correlation
1
2.992a
100.0
100.0
.866

Tabel Structure Matrix apabila tidak memiliki ( a ) berarti masuk kedalam variabel-variabel yang mempengaruhi dan lolos seleksi  apabila memiliki ( a ) berarti tidak masuk kedalam variabel yang mempengaruhi dan tidak lolos seleksi.
Dari tabel diabwah terlihat variabel yang tidak lolos seleksi adalah gaji.


Structure Matrix

Function
1
kemampuan
.680
daya_tarik
.628
sikap
.620
gajia
-.343

Tabel Canonical Discriminant Function Coefficients berfungsi untuk mengetahui zScore. Adapun rumus atau tahap dalam mencari
zScore yaitu = -10349 + 0,812 (daya Tarik) + 0,678 (kemampuan) + 0.553 (sikap)
Canonical Discriminant Function Coefficients

Function
1
sikap
.553
kemampuan
.678
daya_tarik
.812
(Constant)
-10.349
Unstandardized coefficients




BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
-          Berdasarkan SPSS
Kesimpulan berdasarkan hasil SPSS variabel dependen yaitu jalur pilihan dosen dalam melakukan penelitian dipengaruhi 3 variabel independen utama yaitu kemampuan, daya tarik dan sikap. Sedangkan Variabel Independen gaji tidak lolos analisis diskriminan.

Berdasarkan nilai Wilk’s Lambda
Berikut adalah fungsi yang dihasilkan setelah melewati proses analisis diskriminan.
zScore yaitu = -10349 + 0,812 (daya Tarik) + 0,678 (kemampuan) + 0.553 (sikap)

-          Berdasarkan Studi Kasus
Pada kasus kecenderungan dosen-dosen Universitas Jaya dalam memilih jalur penelitian dengan menggunakan dana pribadi, atau dengan menggunakan Litbang dipengaruhi 3 variabel, yaitu kemampuan, daya tarik, dan sikap, sedangkan gaji tidak termasuk dalam variabel yang mempengaruhi kecenderungan dosen-dosen Universitas Jaya dalam memilih jalur penelitian. Dari 30 orang dosen, sebanyak 16 dosen memilih menggunakan jalur pribadi, dan sisanya yaitu 14 orang dosen lebih memih jalur litbang Universitas Jaya. Sebanyak 53% dosen yang memilih jalur pribadi dipengaruhi oleh kemampuan dosen itu sendiri dalam melakukan penelitian, jika dosen tersebut sudah memiliki kemampuan yang baik, dengan tingkat kreativitas dan inovasi yang baik maka dosen tersebut akan dapat melakukan penelitian yang minim dana, sehingga tidak memerlukan bantuan dana litbang Universitas Jaya. Variabel kedua yang mempengaruhi adalah daya tarik, yang diamaksud daya tarik dalam hal ini adalah daya tarik topik penelitian yang telah dipersiapkan oleh dosen, kondisi ini berpengaruh karena dalam hal daya tarik termasuk dalam kategori yang subjektif, misalnya seoarang dosen mengakat sebuah topik penelitian yang bisa saja menurut litbang kurang menarik, namun menurut dosen tersebut topik tersebut menarik untuk diteliti dan hasil penelitian tersebut dapat berguna tentunya. Variabel terakhir yang mempengaruhi dosen dalam memlih jalur penelitian adalah sikap. Sikap dosen Universitas Jaya terhadap litbang universitas, kondisi ini juga termasuk hal yang subjektif. Setiap dosen pasti memiliki pandangan sendiri mengenai cara penilaian litbang terhadap penelitian yang akan dosen-dosen lakukan.
4.2  Rekomendasi
Faktor yang mempengaruhi dosen Universitas Jaya dalam memilih jalur penelitian adalah kemapuan dalam melakukan penelitian, sikap terhadap Litbang serta daya tarik topik penelitian. Adapun untuk meningkatkan jumlah dosen yang melakukan penelitian lewat jalur Litbang adalah dengaitas Jaya dan memberikan seminar untuk membuat penelitan yang disesuaikan derngan standarisasi Litbang Univ dan sosialisasi kepada dosen mengenai jalur penelitian lewat Litbang Universitas Jaya, dengan demikian sikap dosen terhadap Litbang Universitas Jaya dapat lebih positif dan dosen-dosen dapat menegetahui tahapan-tahapan penelitian dengan jalur Litbang.

DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Nasrul. 2013. Konsep Teori Analisis Diskriminan. http://statistikceria.blogspot.co.id/2013/03/konsep-teori-analisis-diskriminan.html . Diakses tanggal 19 April 2016.
Putra, Septian Edo Avitchananda. 2015. Perbedaan Analisis Cluster dan Diskriminan. Jurnal Perencanaan  Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. http://dokumen.tips/documents/perbedaan-analisis-cluster-dan-diskriminan.html. Diakses tanggal 21 April 2016.


Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Perencanaan dan Perancangan

Mungkin kebanyakan orang akan bingung dalam menggunakan istilah perencanaan dan perancangan atau bahkan kalian termasuk orang yang kerap kali menggunakan kedua istilah ini tanpa mengetahui maknanya....eitsss jangan beranggapan kedua kata ini memiliki makna yang sama ya, beda guys. - Perencanaan dalam bahasa asing disebut juga sebagai “planning”, dapat diartikan sebagai suatu sarana untuk mentransformasikan persepsi-persepsi mengenai kondisi-kondisi lingkungan ke dalam rencana yang berarti dan dapat dilaksanakan dengan teratur (William A.Shrode, 1974).  Perencanaan adalah sebuah proses untuk menetapkan tindakan yang tepat di masa depan melalui pilihan-pilihan yang sistematik (Paul Davidov, 1982). - Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan masalah. Dengan kata lain adalah pemograman, penyusuna

Profesi & Etika Dalam Perencanaan Wilayah dan Kota

Profesi adalah suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan, dalam hal ini adalah profesi yang berkaitan dengan Perencaan Wilayah dan Kota. Profesi yang berkaitan dengan Perencanaan Wilayah dan Kota adalah Perencana.  Setiap profesi pasti memiliki kode etik, begitupula halnya dengan perencana. Kode etik adalah sebagai pandangan manusia dalam perilaku menurut ukuran nilai yang baik (Drs. O. P. Simonangkir).               Materi mengenai profesi dan etika perencanaan ini sangat penting untuk diketahui bagi calon perencana maupun perencana, agar dalam menjalani profesinya dapat sesuai dengan kode etik yang ada. Khususnya bagi calon perencana perlu mengetahui profesi yang akan dijalaninya agar dapat menentukan tujuan setelah lulus.             Seorang perencana harus memiliki pengetahuan yang luas, dimana pengetahuan tersebut dapat memberikan efek positif bagi masyarakat, suatu tempat dan lingkungan. Pekerjaan sebagai perencana sangat luas cakupannya, dan